PRAKTEK KAFAAH DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN

Authors

  • Chaula Luthfia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Rizal Dian Pratama Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hikmah

DOI:

https://doi.org/10.46306/rj.v4i1.89

Keywords:

Islamic boarding school, Marriage, pondok pesantren, perkawinan, kafa’ah

Abstract

The high rate of divorce that occurs today where most of the causes are the inequality between husband and wife. The concept of kafa'ah in Islam is a solution to minimize the occurrence of divorce. The purpose of this study is to see the implementation of the kaf'ah concept in the Islamic boarding school environment of Benda Village, Sirampog District, Brebes Regency. This research is a field research with a normative approach. The result of this research is the concept of kafa'ah or comparable or commensurate applied in the pesantren environment of Benda Village, Sirampog District, aims to create harmony so that later there will be compatibility, balance and continuity between the two parties who will undergo the household ark. Although Benda Village, Sirampog District is an area that upholds high religious social values because it is located in the Islamic boarding school environment. However, the concept of kafa'ah that is applied is not only based on religious similarities. There are several criteria that are considered important also in choosing and determining a partner. Among them are similarities in work, nasab, property, education and physical. This similarity does not contradict the concept of kafa'ah stipulated in Islam. But sekufu in religion becomes the first and foremost measure. This concept is clearly believed and applied as a logical consequence of Islamic law. In addition, being in the Islamic boarding school environment also has an influence on the selection of religion as the first and main order in choosing and determining a partner. Another criterion is used as an additional measure that then does not rule out sekufu in religion

References

Abdurrahman al-Jāziri, Fikih al Arbāah, Jilid V terj. Faisal Saleh (Jakarta: Al-Kautsar, 2015), hlm. 111.

Ahmad bin Syuaibin „Ali an-Nāsā‟i, Sunan an-Nāsaā‟i, juz V (Bairut: Dār al Ma‟rifah, t.t.), hlm. 4749

Ahmad Munif, Pentingnya Seorang Laki-laki dalam Mencari Nafkah untuk Ekonomi Keluarga Menurut Islam, JURNAL ALSYIRKAH, Vol 1, No 1 April 2020, Hlm 59-66

Ali Muhtarom, “Problematika Konsep Kafa’ah dalam Fiqih (Kritik dan Reinterpretasi)”, Jurnal Hukum Islam, No. 2 (2018): 218-219

Arif Sugitanata, Pembaharuan Konsep Kafa’Ah Dalam Perkawinan 4, Jurnal Keislaman, no. 2 (2017): 9–15.

Athabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, (Yogyakarta: Yayasan Ali Maksum, 1996), Cet. Ke-3, hlm. 1511.

David Wildan and Shohibul Adhkar, “Tolak Ukur Kafa’ah Suami Dalam Kesalehan Sosial Perspektif Filsafat Hukum Keluarga Islam” 7, no. 2 (2020): 142–63, doi:10.31942/iq.

Departemen Agama RI, Al-quran (Semarang: Karya Toha, 1999), hlm, 485.

Desty Yuliani, “Rancangan Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan Pencarian Pasnagan Ideal Dengan Menggunakan Konsep Kafa’ah Berbasis Web”, Jurnal PROCIDING KMSI, No. 1 (2017): 20

Fahmi Assulthoni, “Analisis Maslahah Terhadap Konsep Kafa”Ah Dalam Tradisi Perkawinan Di Kalangan Pesantren Pamekasan, Al-Hukama The Indonesian Journal Of Islamic Family Law, No. 1 (2018): 40

Fatimah Ummi Fauziah, Konsep Kafā’ah Dalam Q.S An-Nur Ayat 26 (Perspektif Tafsir Maqashidi Abdul Mustaqim), El-Waroqoh , Vol.7, No.1. 2023, hlm 1-20

Hussame Duramae, Perkawinan Sekufu Dalam pespektif Hukum Islam, Dalam Jurnal Bilancia, Vol. 12 No. 1, Januari-Juni 2018, Hlm. 82.

Liyorba Indra, Binta Daratun Nafisa, and Hasanuddin Muhammad, “Seangkonan Dan Relevansinya Dengan Prinsip Kafa ’ Ah Dalam Perkawinan Islam” 2, no. 2 (2022): 242–63.

Luluk Fitriyati, “Dekontruksi Kafa’ah Bagi Wanita Pesantren Dan Non Pesantren (Fenomena Memilih Pasangan Pada Masyarakat Desa Karanganyar Kec. Ambulu)”, Mabahits Jurnal Hukum Keluarga, No. 1 (2022): 89-93

M. Ainur Rifqi dan A. Halil Thahir, “Tafsir Maqasidi: Membangun Paradigma Tafsir Berbasis Mashlahah,” Millah 18, no. 2 (2019): 339–341.

Muhammad Adlan, Moh. Yustasad, “Pandangan KH. Husain Muhammad Tentang Kafa’ah Dalam Pernikahan Untuk Membentuk Keluarga Bahagia”, Legitima Jurnal Hukum Keluarga Islam, No. 1 (2021): 94

Muhammad Haikal, “Kafaah Dalam Perkawinan”, Jurnal Al-Fikrah, No.1 (2016): 37

Muhammad Irsyad, “Kafa’ah Dalam Perkawinan Di Masyarakat Muslim (Suatu Kajian Sosiologis),” Seminar Nasional Teknologi Edukasi Sosial Dan Humaniora 1, no. 1 (2021): 992–99.

Nadya Syafitri, Hamdani, Ramziati, Tanggung Jawab Nafkah Keluarga Dari Istri Yang Bekerja Menurut Kompilasi Hukum Islam (Khi) Dan Hukum Adat (Studi Penelitian di Kota Lhokseumawe), Suloh: Jurnal Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh, Vol. 10, No. 2, Oktober 2022, hlm. 313-337

Noor Efendy, Konsep Kafa’ah dalam Membentuk Rumah Tangga Ideal, An-Nahdhah, Vol 15, No. 2, Jul-Des2022, hlm 99-120.

Otong Husni Taufik, Kafâah Dalam Pernikahan Menurut Hukum Islam, Galuh, Justisi, Vol 5, No. 2, 2017, hlm 168-181.

Paimat Sholihin¸ Kafaah Dalam Perkawinan Perspektif Empat Mazhab, SEMJ: Sharia Economic Management Business Journal, Vol. 2, No. 1, Februari 2021, Hal 1-13.

R. Zainul Mushthofa, Siti Aminah, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Kafa’ah Sebagai Upaya Membentuk Keluarga Sakinah (Studi Praktek Kafa’ah di Kalangan Yayasan Pondok Pesantren Sunan Drajat”, Ummul Qura: Jurnal Institute Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan, No.1 (2020): 20-22

Rafida Ramlan, “Sekufu Dalam Konteks Hukum Keluarga Modern,” Tahkim (Jurnal Peradaban Dan Hukum Islam) 4, no. 1 (2021): 117–36, doi:10.29313/tahkim.v4i1.7560.

Virantika Dwi Wahyuni, Mujahid Rasyid, Nilai Pendidikan dari Hadist Riwayat Bukhari tentang Memilih Pasangan untuk Mencetak Generasi Unggul, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam, Vol 2, No. 1, 2022, hlm 51-56

Wardah Nuroniyah, Ilham Bustomi,,Ahmad Nurfadilah, Kewajiban Nafkah Dalam Keluarga Perspektif Husein Muhammad, Mahkamah: Jurnal Kajian Hukum Islam, Vol. 4, No. 1, Juni 2019, hlm 107-120.

Abi Hasan, “Konsep Kafa’ah Dalam Perkawinan Dan Urgensinya Dalam Membina Rumah Tangga Menurut Fikih Mazhab,” Jurnal Mediasas, Vol.3, No.01 (Januari-Juni 2020), hlm. 6-8.

Abu Bakar, “Kafa’ah Sebagai Pertimbangan Dalam Perkawinan Menurut Mazhab Syafi’i,” Jurnal Hukum Kaidah, Vol.18, No.1. hlm. 55.

Ahmad Muzakki, “Kedudukan Dan Standarisasi Kafaah dalam Pernikahan Prespektif Ulama Madzhab Empat,” Jurnal Hukum Islam, Vol.7, No.1. (2021). hlm. 30-35.

Dina Ameliana, Sheila Fakhria, “Kafa’ah Sebagai Barometer Pernikahan Menurut Madzhab Syafi’i, Jurnal Hukum Keluarga Islam, Vol.4, No.2. (Juni 2022). hlm. 145.

Haryadi Z, “Kafa’ah: Implementasi Standar Pasangan Ideal Menurut Fikih Dalam Hukum Perkawinan Di Indonesia,” Jurnal Hukum Islam Dan Pranata Sosial, Vol.33, No.1. (2017). hlm. 23.

KHI Tentang Perkawinan BAB X Pasal 61, “tidak sekufu` tidak dapat dijadikan alasan untuk mencegah perkawinan, kecuali tidak sekufu` karena perbedaan agama atau ikhtilaaful al dien”.

Miftahuzzaman, Suyud Arif, Sutisna, “Konsep Kafa’ah dalam Memilih Pasangan Hidup Menurut Empat Imam Madzhab,” Jurnal Bimbingan & Bimbingan Konseling Keluarga, Volume 5, No.1(2023). hlm. 4-5.

Noor Efendy, “Konsep Kafa’ah dalam Membentuk Rumah Tangga Ideal.” An-Nahdhah, Vol.15, No.2. (Juli-Desember 2022) hlm. 108-109.

Siti Fatimah, “Konsep Kafa’ah Dalam Pernikahan Menurut Islam,” As-Salam, Vol.VI, No.2 (2014), hlm. 111.

Syafrudin Yudowibowo, “Tinjauan Hukum Perkawinan Di Indonesia Terhadap Konsep Kafa’ah Dalam Hukum Perkawinan Islam,” Yusrisia, Vol.1, No.2. (Mei-Agustus 2012). hlm. 105-106.

UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan pasal 2 ayat (1), “Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut masing masing agamanya dan kepercayaannya itu.”

Zahrotun Nafisah, Uswatun Khasanah, “Komparasi Konsep Kafa’ah Perspektif M. Quraish Shihab Dan Fiqh Empat Mazhab,” Jurnal Studi Hukum Islam, Vol.5, No.2. (Juli-Desember 2018). hlm. 129.

Downloads

Published

2024-01-30